Gejala psikis yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi kafein adalah

Teman kita, Linda kumala mengirim pertanyaan baru di Blajar.web.id.

Pertanyaannya adalah: Gejala psikis yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi kafein adalah

Ganja berasal dari tanaman cannabis sativa, sering juga disebut gele atau cimeng. Tumbuhan ini mengadung zat narkotika yang memabukkan. Cara pemakaiannya dengan dihisap seperti rokok. Ganja bisa menyebabkan ketergantungan karena sama dengan narkotika.

Dalam artikel ini akan diuraikan tentang gejala dan dampak penggunaan ganja.

1. Gejala fisik yang timbul akibat penggunaan ganja: 1. Jantung berdebar 2. Bola mata kemerahan, karena pembuluh darah kapiler pada bola mata melebar 3. Nafsu makan bertambah 4. Mulut kering

2. Gejala psikis
1. Hilaritas ( kegaduhan) 2. Perasaan tertekan 3. Halusinasi 4. Euporia atau rasa gembira yang berlebihan 5. perubahan persepsi tentang ruang dan waktu 6. berkurangnya daya ingat 7 Meningkatnya kepekaan visual dan pendengaran 8. Agresif 9. Merasa bahwa penampilan dirinya keren meskipun kenyataannya sebaliknya 10 Banyak bicara dan merasa bahwa pembicaraannya itu hebat. Pemakaian ganja secara terus -menerus dalam dosis tinggi akan menimbulkan dampak sebagai berikut:

1. Dampak Fisik
1. Radang paru-paru ( Brochitis) dan iritasi serta pembengkakakkan saluran nafas 2. Kerusakan sel-sel otak dan menurunnya kerja otak. 3. Memperburuk aliran darah koroner 4. Menekan produksi leukosit 5. Menurunkan kadar hormon pertumbuhan dan kelamin 6. Menimbulkan kanker 7. Menurunnya kelincahan bergerak

2. Dampak Psikis
1. Menurunnya semangat, timbulnya gejala amotivasional 2. Menurunnya kemampuan membaca dan menghitung 3. Menurunnya kemampuan bergaul 4. Apatis 5. Memicu terjadinya gangguan jiwa seperti gangguan jiwa skizofernia

Dari uraian di atas jelaslah bahwa gejala dan dampak penggunaan ganja sangat berbahaya, untuk itu jauhi ganja dan jangan berani coba – coba !

Ilustrasi pria minum kopi. fadquip.com

TEMPO.CO, Jakarta – Efek kebanyakan minum kopi, terkadang sering dilupakan oleh para pencintanya. Minuman yang sangat akrab dengan seluruh kalangan masyarakat itu, memang bermanfaat, jika diminum secara baik serta tidak berlebihan. Namun, efek kebanyakan minum kopi, ternyata sangat berbahaya bagi kesehatan.

Sederet manfaat kopi di antaranya adalah meningkatkan energi, membantu pembakaran lemak, berpotensi menurunkan risiko diabetes tipe 2, hingga menjaga kesehatan kognitif, dari penyakit seperti Alzheimer hingga Demensia.

Segala sesuatu yang dikonsumsi berlebihan, berpotensi menimbulkan kerugian. Salah satunya kopi, minuman yang bisa dinikmati dalam keadaan panas maupun dingin. Terlebih, saat ini Anda dapat dengan mudah menjumpai kopi susu yang nikmat, dan susah untuk ditolak.

Kopi memang memiliki banyak manfaat
Namun, Anda harus tahu batasnya, agar tidak mengalami efek buruk terlalu banyak minum kopi. Apa saja efek kebanyakan minum kopi, yang berbahaya itu?

1. Meningkatkan rasa cemas
Percayakah Anda, jika kebanyakan minum kopi, bisa menimbulkan kecemasan berlebih? Faktanya, sebuah studi membuktikan, efek kebanyakan minum kopi, mampu membuat seseorang merasa cemas dan stres.

Dalam studi itu, sebanyak 25 peminum kopi sejati menjadi responden dan diminta untuk mengonsumsi kopi dalam jumlah normal. Sementara itu, para responden lainnya, mengonsumsi obat plasebo. Setelah itu, mereka dihadapkan dengan sebuah tes atau ujian yang sangat menyulitkan. Hasilnya, partisipan yang meminum kopi, memiliki tekanan darah lebih tinggi, memproduksi hormon stres lebih banyak, dan mengaku merasa stres, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi obat plasebo (obat kosong tanpa zat aktif).

2. Insomnia
Kopi mengandung kafein, yang dikenal bisa membuat tubuh berenergi dan tidak mengantuk, walau di malam hari. Tidak heran, efek kebanyakan minum kopi, bisa membuat Anda mengalami gangguan tidur bernama insomnia. Tidur nyenyak pun, sulit untuk didapatkan.

Beberapa studi telah membuktikan, jumlah kafein tinggi yang dikonsumsi, akan membuat Anda sulit mengantuk. Selain itu, minum kopi berlebihan juga mengurangi jam tidur, khususnya pada orang lanjut usia (lansia).
Anda disarankan untuk menghindari konsumsi kopi, saat sore hari sudah tiba. Sebab, meminum kopi setelah sore hari, dianggap bisa mengganggu kualitas tidur.

3. Kerusakan otot
Dalam sebuah kasus, seorang wanita mengonsumsi 1 liter kopi yang mengandung 565 miligram kafein. Hasilnya, ia mengalami mual, muntah-muntah, dan air seninya berubah menjadi hitam. Kondisi ini berpotensi terjadi akibat penyakit rhabdomyolysis.

Rhabdomyolysis adalah penyakit serius yang menyebabkan serat otot rusak, masuk ke dalam aliran darah. Penyakit seperti gagal ginjal, bisa menyerang, jika kondisi itu terjadi. Penyebab umum dari rhabdomyolysis adalah trauma, infeksi, penyalahgunaan obat, otot yang tegang, hingga gigitan ular. Sekarang, Anda sudah tahu bahwa meminum kopi terlalu banyak, juga bisa menjadi penyebabnya.

4. Jantung berdetak cepat
Jantung berdetak sangat cepat, bisa menjadi efek kebanyakan minum kopi. Selain itu, mengonsumsi nikotin (dalam bentuk apapun) dan alkohol, dalam jumlah yang banyak, juga bisa menyebabkan kondisi serupa.

Dalam beberapa kasus, jantung yang berdetak cepat, bisa menyebabkan pusing dan pingsan. Tidak heran, dokter seperti dilansir jurnal Frontiers in Psychiatry, sekitar 94 persen merekomendasikan penghentian konsumsi kafein, bagi mereka yang jantungnya berdetak cepat, setelah minum kopi.

5. Kecanduan
Harus diakui, walau kopi memiliki banyak manfaat, tapi kecanduan juga bisa menjadi efek kebanyakan minum kopi. Kafein yang ada di dalam kopi, bisa menyebabkan ketergantungan fisik maupun psikologis, terutama pada dosis tinggi.

Dalam sebuah studi, para responden yang terdiri dari peminum kopi, dan bukan peminum kopi, diminta untuk mengonsumsinya kopi. Kemudian, keesokan harinya, mereka tidak meminum kopi.

Hasilnya, hanya para peminum kopi dengan dosis berlebihan, yang merasakan “kecanduan” kopi. Sebagai tambahan, dosis kafein terkandung dalam kopi, juga mempengaruhi ketergantungan Anda terhadap minuman yang satu ini.

Walau mungkin, tidak ada komponen dalam kafein, yang benar-benar membuat kecanduan, tapi studi membuktikan, jika diminum dalam dosis yang tinggi, kopi berpotensi menimbulkan ketergantungan.

6. Sakit kepala
Menurut studi yang terbit dalam The Journal of Headache and Pain, kafein yang ada di dalam kopi, jika dikonsumsi secara wajar, bisa membantu Anda untuk meredakan sakit kepala. Tidak heran, kalau Anda sering melihat, kafein ada di dalam daftar bahan obat-obat sakit kepala, di apotek.

Namun, jika Anda mengonsumsi kafein yang ada di dalam kopi, secara berlebihan, maka efeknya bisa menjadi bumerang, dan malah menimbulkan sakit kepala. Tidak hanya sakit kepala, rasa letih pun, bisa Anda rasakan, sebagai efek kebanyakan minum kopi.

SEHATQ

Penggunaan obat-obatan berbahaya saat ini mulai disalahartikan. Beberapa jenis zat yang mampu merangsang syaraf pusat justru sering dipakai secara sembarangan tanpa resep yang tepat. Efek halusinasi dan juga ketenangan yang diberikan obat tersebut disalahgunakan sebagai zat untuk menghilangkan depresi dan juga kesedihan. Jenis zat yang mampu memberikan efek halusinasi dan gangguan berpikir penggunanya dikenal dengan nama psikotropika. Obat tersebut bukanlah sejenis narkoba, namun efeknya juga bisa menyebabkan kecanduan yang berakhr dengan kematian. Untuk mengetahui lebih jelas tentang definisi dan bahayanya, simak ulasan singkatnya dibawah ini.

Pengertian Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat yang bekerja menurunkan fungsi otak serta merangsang susuan syaraf pusat sehingga menimbulkan reaksi berupa halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan perasaan yang tiba-tiba, dan menimbulkan rasa kecanduan pada pemakainya. Jenis obat-obatan ini bisa ditemukan dengan mudah di apotik, hanya saja penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter. Efek kecanduan yang diberikan pun memiliki kadar yang berbeda-beda, mulai dari berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan hingga ringan.

Banyak pengguna yang mengkonsumsi obat-obatan tersebut tanpa ijin dari dokter. Meski efek kecanduan yang diberikan termasuk rendah, namun tetap saja bisa berbahaya bagi kesehatan. Data menunjukkan sebagian besar pemakai yang sudah mengalami kecanduan, dimulai dari kepuasan yang didapatkan usai mengkonsumsi zat tersebut yang berupa perasaan senang dan tenang. Lama-kelamaan pemakaian mulai ditingkatkan sehingga menyebabkan ketergantungan. Jika sudah mencapai level parah, bisa mengakibatkan kematian. Penyalahgunaan dari obat-obatan tersebut juga bisa terancam terkena hukuman penjara. Karena itulah, meski beberapa manfaatnya sangat baik bagi kesehatan, namun jika berlebih dan tidak sesuai dengan anjuran dokter bisa menyebabkan efek yang berbahaya.

Golongan Psikotropika

Apakah Anda pernah mendengar zat Amfetamin? Ya, salah satu jenis obat-obatan tersebut nyatanya termasuk dalam jenis psikotropika. Penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter agar bisa terhindar dari kecanduan. Efek menenangkan dan memberikan rasa bahagia membuat beberapa orang sengaja menyalahgunakan zat tersebut. Padahal pemakaiannya tidak boleh sembarangan karena termasuk dalam obat terlarang. Berdasarkan pada risiko kecanduan yang dihasilkan, golongan psikotropika dibagi menjadi 4, diantaranya adalah:

Psikotropika Golongan 1

Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini memiliki potensi yang tinggi menyebabkan kecanduan. Tidak hanya itu, zat tersebut juga termasuk dalam obat-obatan terlarang yang penyalahgunaannya bisa dikenai sanksi hukum. Jenis obat ini tidak untuk pengobatan, melainkan hanya sebagai pengetahuan saja. Contoh dari psikotropika golongan 1 diantaranya adalah LSD, DOM, Ekstasi, dan lain-lain yang secara keseluruhan jumlahnya ada 14. Pemakaian zat tersebut memberikan efek halusinasi bagi penggunanya serta merubah perasaan secara drastis. Efek buruk dari penyalahgunaannya bisa menimbulkan kecanduan yang mengarah pada kematian jika sudah mencapai level parah.

Psikotropika Golongan 2

Golongan 2 juga memiliki risiko ketergantungan yang cukup tinggi meski tidak separah golongan 1. Pemakaian obat-obatan ini sering dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Penggunaannya haruslah sesuai dengan resep dokter agar tidak memberikan efek kecanduan. Golongan 2 ini termasuk jenis obat-obatan yang paling sering disalahgunakan oleh pemakaianya, misalnya adalah Sabu atau Metamfeamin, Amfetamin, Fenetilin, dan zat lainnya yang total jumlahnya ada 14.

Baca juga: Diseminasi Bahaya Narkoba Lewat Teater

Psikotropika Golongan 3

Golongan 3 memberikan efek kecanduan yang terhitung sedang. Namun begitu, penggunaannya haruslah sesuai dengan resep dokter agar tidak membahayakan kesehatan. Jika dipakai dengan dosis berlebih, kerja sistem juga akan menurun secara drastis. Pada akhirnya, tubuh tidak bisa terjaga dan tidur terus sampai tidak bangun-bangun. Penyalahgunaan obat-obatan golongan ini juga bisa menyebabkan kematian. Contoh dari zat golongan 3 diantaranya adalah Mogadon, Brupronorfina, Amorbarbital, dan lain-lain yang jumlah totalnya ada 9 jenis.

Psikotropika Golongan 4

Golongan 4 memang memiliki risiko kecanduan yang kecil dibandingkan dengan yang lain. Namun tetap saja jika pemakaiannya tidak mendapat pengawasan dokter, bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya termasuk kematian. Penyalahgunaan obat-obatan pada golongan 4 terbilang cukup tinggi. Beberapa diantaranya bahkan bisa dengan mudah ditemukan dan sering dikonsumsi sembarangan. Adapun contoh dari golongan 4 diantaranya adalah Lexotan, Pil Koplo, Sedativa atau obat penenang, Hipnotika atau obat tidur, Diazepam, Nitrazepam, dan masih banyak zat lainnya yang totalnya ada 60 jenis.

Bahaya dan Efek Psikotropika

Meski memberikan efek kecanduan, namun penggunaan zat-zat tersebut diperbolehkan asalkan sesuai dengan resep dokter. Namun sayang, saat ini pemakaiannya justru berlebih dan melewati dosis normal sehingga manfaat yang diberikan justru memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Ada banyak bahaya dan efek penyalahguaan psikotropika, beberapa diantaranya adalah:

Stimulan

Fungsi tubuh akan bekerja lebih tinggi dan bergairah sehingga pemakainya lebih terjaga. Kerja organ tentu menjadi berat dan jika si pemakai tidak menggunakan obat-obatan tersebut, badan menjadi lemah. Efek kecanduan ini menyebabkan penggunanya harus selalu mengkonsumsi zat tersebut agar kondisi tubuh tetap prima. Contoh stimulan yang sering disalahgunakan adalah ekstasi dan sabu-sabu.

Halusinogen

Ini adalah efek yang sering dialami oleh pemakai dimana persepsinya menjadi berubah dan merasakan halusinasi yang berelebihan. Contoh zat yang memberikan efek halusinogen salah satunya adalah ganja.

Depresan

Efek tenang yang dihasilkan disebabkan karena zat tersebut menekan kerja sisten syaraf pusat. Jika digunakan secara berlebihan, penggunanya bisa tertidur terlalu lama dan tidak sadarkan diri. Bahaya yang paling fatal adalah menyebabkan kematian. Contoh zat yang bersifat depresan salah satunya adalah putaw.

Undang-undang Narkotika dan Psikotropika
Psikotropika tidak sama dengan Narkotika, hal tersebut sesuai dengan isi pasal 1 angka 1 UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika yang menyatakan bahwa Psikotropika merupakan sebuah zat atau obat baik yang bersifat alamiah maupun buatan yang bukan narkotika. Khasiatnya bersifat psikoaktif yang mana menyebabkan perubahan aktivitas mental serta perilaku.

Sementara pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika menyatakan bahwa jenis psikotropika golongan 1 dan 2 dicabut dan ditetapkan sebagai narkotika golongan 1.

PEMBAHASAN & JAWABAN

Silahkan baca pembahasan dan jawaban atas pertanyaan Gejala psikis yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi kafein adalah di bawah ini.

Pertanyaan yang belum terjawab akan segera mendapatkan ulasan dan pembahasan dari pengunjung lainnya, atau dari Kelas Blaajar.com.

Anda juga bisa berpartisipasi memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan "Gejala psikis yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi kafein adalah" ini.

Jangan takut berbagi meskipun itu masih kurang benar. Di Blaajar.com, kita saling belajar dan memberikan masukan secara bersama-sama.

Dengan turut memberikan jawaban atau tanggapan atas pertanyaan Gejala psikis yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi kafein adalah, kamu telah ikut membantu Linda kumala mendapatkan jawaban yang dibutuhkannya.